BUPATI SRAGEN TILIK KEMBANG DESA JEKAWAL KEC. TANGEN

Hari Kamis tanggal 26 Oktober 2017, Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati melaksanakan kunjungan kerja ke Kecamatan Tangen bertajuk “Tilik Kembang Desa”. Kegiatan tersebut diawali dengan mengunjungi Puskesmas Tangen yang merupakan garda terdepan dalam penanganan masalah kesehatan di Kecamatan Tangen. Bupati beserta rombongan hadir pada pukul 07.30 WIB saat pegawai Puskesmas melaksanakan apel pagi. Setelah apel pagi selesai, para pegawai menyambut rombongan Bupati dan mempersilakan untuk melihat-lihat ke dalam Puskesmas. Bupati tampak antusias untuk memeriksa setiap ruangan yang dilalui, mulai dari ruang tunggu, laboratorium, hingga ruang rawat inap pasien. Seluruh ruang rawat inap dikunjungi dan Bupati menyempatkan berbincang-bincang dengan pasien yang sedang dirawat. Tidak lupa, Bupati memberikan bingkisan serta bantuan uang kepada pasien untuk memberikan sedikit kebahagiaan kepada mereka walaupun sedang sakit. Pada saat mengunjungi ruang bayi, Bupati mengungkapkan kekecewaannya setelah melihat ada 2 (dua) alat inkubator yang tidak pernah digunakan dan tidak dapat dinyalakan. Bupati mengingatkan bahwa setiap bantuan peralatan medis yang diberikan kepada Puskesmas, harus sering dirawat dengan baik dan dicek kemampuan operasionalnya. Setelah melihat-lihat setiap ruangan, rombongan menuju ke aula Puskesmas di lantai 2 untuk sarapan dan dilanjutkan pengarahan oleh Bupati kepada para pegawai Puskesmas serta instansi di Kecamatan Tangen. Dalam sambutannya, Kepala Puskesmas Tangen, dr. Ekodiyah memaparkan bahwa tidak terdapat angka kematian ibu dan anak di Kecamatan Tangen. Ibu hamil resiko tinggi (resti) di Kecamatan Tangen juga sudah ditangani oleh bidan wilayah yang membimbing di tiap-tiap desa. Untuk menanggapi kekecewaan Bupati pada saat cek mesin inkubator, dr. Ekodiyah mengatakan bahwa mesin tersebut belum digunakan karena selama ini belum ada bayi yang membutuhkannya. Ditambahkannya, di Puskesmas Tangen sudah terdapat peralatan USG, sehingga sangat membantu ibu hamil. Di hadapan para pegawai Puskesmas dan instansi se-Kecamatan Tangen, Bupati memberikan pengarahan bahwa ASN mempunyai garis komando. Jadi untuk menyampaikan informasi, kritik, atau keluhan bisa kepada atasan masing-masing. Jika atasan tidak mampu menyelesaikannya, bisa dilaporkan kepada pejabat yang lebih tinggi, hingga kepada Bupati. Bupati mengingatkan untuk tidak perlu mengeluh kepada pihak-pihak luar seperti LSM atau DPRD. ASN juga diingatkan agar memanfaatkan media sosial dengan sebaik-baiknya, karena persepsi publik dapat terbentuk karena apa yang kita bagikan. Bupati juga mengatakan bahwa sekarang ini otonomi daerah sedikit demi sedikit mulai dipreteli, sebagai contoh tentang masalah kependudukan yang sekarang diambil alih oleh pemerintah pusat kembali, padahal kita yang lebih tahu tentang masalah tersebut. Mengenai peralatan yang ada di Puskesmas, Bupati mengingatkan agar semuanya bisa digunakan dan memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan agar menginventarisasi setiap alat-alat yang bisa digunakan dan yang tidak bisa. Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga berharap agar Dinas Kesehatan punya inovasi dimana informasi secara realtime terhubung ke telepon genggamnya, sehingga misal ketika di-klik Tangen maka akan terlihat informasi tentang berapa jumlah ibu hamil resti di Tangen, siapa saja orangnya, dan lain sebagainya. Bupati juga menginstruksikan untuk membuat group Whatsapp antara bidan dengan dokter spesialis. Selanjutnya, Bupati menceritakan bahwa akan mendirikan rumah sakit tipe D di Tangen, untuk menjaring pasien dari Grobogan dan juga Tangen sendiri, dimana orang Tangen jika mau ke Sragen atau Gemolong terlalu jauh. Kunjungan kemudian dilanjutkan ke SMP Negeri 2 Tangen yang beralamat di Jalan Raya Tangen-Galeh Km.5, dimana sudah menunggu para siswa di sepanjang jalan masuk menyambut Bupati dengan bernyanyi, menyalami dan memberikan bunga sebagai ucapan selamat datang. Bupati beserta rombongan kemudian diajak oleh Kepala Sekolah SMP N 2 Tangen Ahmad Kuncoro, untuk berkelilingsekolah yang baru saja mendapat penghargaan Adiwiyata di tingkat provinsi, dan saat ini sedang persiapan untuk berlomba di tingkat nasional tersebut. Rombongan mengunjungi setiap ruang di sekolah tersebut, mulai dari perpustakaan yang telah mendapatkan juara I tingkat SMP se-Kabupaten Sragen, gazebo baca yang unik, pot gantung di teras kelas, green house sebagai tempat karantina tanaman, serta tempat pembibitan tanaman yang dikelola oleh siswa. Setelah selesai berkeliling, Bupati disuguhi oleh berbagai pertunjukan seni dan budaya dari siswa SMP N 2 Tangen, antara lain semaphore kelompok Pramuka, pencak silat, puisi Kemudian, Bupati memanggil perwakilan siswa masing-masing kelas untuk naik ke atas panggung. Dalam dialognya, salah seorang dari perwakilan siswa tersebut meminta agar ada perbaikan sekolah, terutama pagar dan jalan. Ketika diminta oleh Bupati untukmenggambarkan tentang Sragen, seorang siswi yang bernama Nabila mendeskripsikan Sragen sebagai kota yang banyak kebudayaannya, ramah-ramah orangnya, dan asri. Setelah dari SMP N 2 Tangen, rombongan kemudian bergerak menuju lokasi RTLH yang mendapat bantuan untuk perbaikan tempat tinggal serta pembuatan jamban dari Pemerintah Kabupaten Sragen dan Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen. RTLH yang dikunjungi Bupati adalah rumah Bp. Marimin di Dk. Bligi RT.18 Desa Jekawal. Dalam kunjungan tersebut, Bupati sempat berbincang-bincang dengan pemilik rumah, serta membagikan buku kepada anak-anak warga sekitar. Kemudian acara dilanjutkan dengan mengunjungi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Luhur di Dusun Blontah, Desa Jekawal. Di lokasi tersebut, sudah menunggu para anggota Gapoktan beserta warga setempat, beserta hewan ternak sapi dan kambing yang dikumpulkan di samping rumah. Dalam sambutannya, Ketua Gapoktan Ngudi Luhur, Sarno Utomo memaparkan bahwa Gapoktan ini berdiri sejak 11 Maret 2009, dimana dulu mendapat bantuan 15 ekor sapi, dan setelah dipelihara oleh masing-masing anggota, sekarang bertambah menjadi 19 ekor sapi dan sekarang juga mempunyai 273 ekor kambing. Di tempat tersebut, Bupati juga memberikan sambutan dan menceritakan bahwa pada tahun 2016 lalu, ia sempat memutuskan untuk tidak mencairkan bantuan sosial ternak dikarenakan ada banyak penyimpangan dan tidak sesuai peruntukannya. Ia juga menambahkan bahwa semua bantuan ternak akan diaudit oleh BPK, sehingga sulit untuk melakukan penyimpangan. Dan jika setelah ini ada permintaan bantuan oleh warga, dipersilakan untuk membuat proposal melalui Camat, dituliskan bahwa permintaan tersebut adalah hasil dari Tilik Kembang Desa, maka akan dibantu di tahun 2018. Bupati menjawab permintaan bantuan 2 buah kursi roda untuk warga setempat, bahwa 1 buah akan dibantu oleh PMI Sragen, dan 1 buah yang lain akan dibantu oleh Pemkab Sragen, dan bulan depan akan dikirim ke warga. Dan untuk permintaan sumur dalam, Bupati tidak serta-merta langsung menyetujui, tetapi akan berkoordinasi dulu dengan Bidang Pengairan DPU-PR Kabupaten Sragen. Bupati juga meminta agar warga menjaga kebersihan karena saat ini musim pancaroba sehingga banyak penyakit, serta tidak boleh buang air sembarangan karena saat ini pemerintah mempunyai program jambanisasi. Warga juga diminta gotong-royong membantu warga yang mendapatkan bantuan RTLH. Dalam acara tersebut, perwakilan dari BPR Djoko Tingkir juga mensosialisasikan kredit untuk peternak, serta kantor baru di Kecamatan Tangen, yaitu berlokasi di Pasar Tangen. Setelah acara sambutan, kemudian rombongan dijamu dengan makan siang olahan daging kambing ternak Gapoktan Ngudi Luhur. Kemudian Bupati melihat-lihat ternak sapi dan kambing peliharaan anggota gapoktan yang telah dikumpulkan di samping lokasi. Setelah mengunjungi Gapoktan Ngudi Luhur, rombongan kemudian berpindah ke lokasi terakhir Tilik Kembang Desa Bupati Sragen di Kecamatan Tangen hari itu, yaitu acara seremonial di Balai Desa Jekawal.Warga yang sudah berada di lokasi sejak pagi hari, disuguhi berbagai makanan ringan serta makan siang bersama. Setelah Bupati hadir, acara dimulai dengan pagelaran seni dan budaya dari para siswa SMP Negeri 2 Tangen. Kepala Desa Jekawal, Sutardi memulai sambutan dengan memaparkan data statistik dan potensi daerah Desa Jekawal, hingga tentang beragai pencapaian yang telah dilakukan oleh Pemerintah Desa Jekawal. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Bupati Sragen, yang mengungkapkan bahwa Wakil Bupati dan banyak kepala dinas serta instansi yang tidak bisa hadir dikarenakan banyak acara di Kabupaten Sragen. Ia juga mengungkapkan rasa senangnya bahwa anak-anak muda Tangen memiliki potensi-potensi yang luar biasa, dan kunjungan ke Jekawal ini adalah yang pertama kalinya sejak menjadi Bupati. Ia menjelaskan tentang tujuan dari Tilik Kembang Desa, yaitu untuk melihat perkembangan desa, serta untuk mengetahui apa saja kebutuhan desa. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tahun depan, atas perintah Presiden, Dana Desa difokuskan untuk pemberdayaan desa, terutama BUMDes. Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengingatkan agar warga berhati-hati jika ditawari bantuan. Jika diberi bantuan dari dana aspirasi DPRD dengan potongan yang besar, maka jangan diterima. Karena seharusnya potongan bantuan hanya untuk pajak saja. Ia menambahkan bahwa saat ini, kita sedang menggalakkan program Saber Pungli, sehingga lebih baik tidak menerima bantuan daripada masuk penjara. Bupati menginginkan agar jika warga mempunyai masalah, dapat langsung “Lapor Mbak Yuni”, maka akan langsung ditanggapi oleh Kepala Dinas terkait. Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga memberikan bantuan secara simbolis kepada warga penerima bantuan. Acara di Balai Desa Jekawal ditutup dengan tinjauan Bupati ke display aneka produk unggulan UMKM warga Desa Jekawal, serta dilanjutkan dengan meninjau pelayanan Padma Desa Jekawal. #Kec. Tangen.