Uji Coba, Warga Antusias Sambut Bus Trans Jateng Surakarta- Sragen

Sragen-Terhitung mulai tanggal 1 September 2020 sampai dengan 9 September 2020 semua lapisan masyarakat Sragen dapat menikmati keberadaan Bus Trans Jateng secara gratis. Faktanya, sejak hari pertama diluncurkan, masyarakat Sragen tampak memadati halte-halte yang disediakan untuk menikmati kenyamanan angkutan aglomerasi tersebut. Mita tampak antusias menyambut kedatangan bus di Halte Terminal Gemolong. “Seru mas, pengin jalan jalan naik bus AC. Bersih lagi. Jenuh kalo dirumah terus. Ini saya sama keponakan saya” ujarnya. Bus Trans Jateng ini rencananya mengambil trayek dari Terminal Tirtonadi Solo-Terminal Sumberlawang Sragen.
“ AC- nya dingin.. adem.. tarifnya murah “ ujar Khusnul, 35 tahun, salah satu warga Krikilan RT.5 Kalijambe yang turut naik bus dari halte Sangiran ke Sumberlawang.
Dalam wawancara dengan tim Diskominfo, Selasa (1/9/2020) siang, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Sragen, Darmawan mengatakan, akan ada 14 armada bus yang disiapkan untuk melayani rute baru tersebut. Dimana selama sembilan hari setelah peluncuran, trayek terbaru tersebut akan memberikan layanan gratis bagi masyarakat selama masa uji coba. Layanan angkutan aglomerasi Bus Trans Jateng dimulai pukul 05.00 WIB hingga 18.00 WIB. Adapun besaran tarif penumpang untuk pelajar, guru dan veteran Rp. 2000,00 sedangkan penumpang umum dikenakan tarif Rp.4000,00. Jumlah halte yang disediakan sebanyak 16 buah. Naik turun penumpang dapat dilakukan di halte terdekat maupun rambu BRT. Bus akan melewati kawasan wisata Kedungombo, Gunung Kemukus dan Museum Sangiran.
 “Saat ini akan dioperasionalkan 14 armada, dengan durasi waktu 15-20 menit. Sementara kita batasi kapasitas penumpang separuh dari kapasitas normal 40 penumpang. Masyarakat bisa menuju halte yang disediakan. Untuk protokol kesehatan dibatasi jumlah penumpang, tetap menjaga jarak, penyemprotan disinfektan di bus maupun halte” ujarnya.
Keberadaan Bus Trans Jateng pada prinsipnya berfungsi sebagai mode transportasi umum yang menunjang sektor pariwisata. Selain mengutamakan keselamatan dan protokol kesehatan, faktor kenyamanan penumpang tetap dinomorsatukan. ”Untuk Sragen diprioritaskan lintas barat mengakses wisata Kedungombo, Gunung Kemukus dan Sangiran. Makanya tersedia halte di Sangiran Kalijambe tersebut” tambahnya.
Harapannya masyarakat bisa perlahan-lahan mengurangi menggunakan kendaraan pribadi dan beralih ke mode transportasi massal. Selain mengurai kepadatan lalu lintas juga menekan tingginya kadar emisi udara akibat penggunaan bahan bakar fosil tersebut. Secara khusus trayek terbaru tersebut diluncurkan agar masyarakat Sragen mendapatkan sarana transportasi yang aman, nyaman, dan dengan biaya yang terjangkau.
Enne/YD Diskominfo