Festival Sambal Tumpang Semarakkan Hari Jadi Ke-278 Sragen

SRAGEN - Lomba dan Festival memasak sambel tumpang mewarnai peringatan hari jadi ke 278 Kabupaten Sragen. Ada 278 peserta yang turut meramaikan lomba memasak sambal tumpang ciri khas Sragen itu.

Festival Sambel Tumpang dibuka langsung oleh Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi Wakil Bupati, Suroto dan Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam di alun-alun Sasono Langen Putro Sragen, Minggu (5/5/2024).

Seperti yang kita tahu Sambel Tumpang merupakan salah satu makanan yang khas di Sragen dan masih menjadi makanan favorit bagi masyarakat dan wisatawan yang datang di bumi sukowati.

Bahkan sambel tumpang yang berbahan dasar tempe semangit ini menjadi menu andalan sejumlah warung makan dan PKL di Kabupaten Sragen.

Peserta lomba diberi waktu selama satu jam untuk memulai memasak dan menyajikan, yakni terhitung mulai pukul 06.30 WIB hingga pukul 07.30 WIB. Selain itu, setiap peserta lomba memasak sambel tumpang juga wajib menyiapkan 10 bungkus nasi tumpang yang nantinya dibagikan serentak kepada para pengunjung CFD.

Bupati Yuni mengatakan, kegiatan lomba memasak menjadi wadah kreativitas masyarakat Sragen pada bahan memasak sambel tumpang. Selain itu dapat juga meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap masakan khas Sragen.

Penilaian lomba masak sambel tumpang tersebut, mulai dari proses masak, cita rasa, penyajian, kebersihan dan kekompakan para peserta.

"Sebagai penilai dari juri profesional sambel tumpang yakni chef Hotel front one Sragen, persagi Kabupaten Sragen dan Penjual sambel tumpang legend Mbok Jami - Mbak Henny," tuturnya.

Sebanyak 30 juri juga disiapkan dari Perastuan Ahli Gizi (Persagi) Sragen.

Sementara, Kepala Dinkes Sragen, dr. Udayanti Proborini mengungkapkan dalam Festival Sambel Tumpang diikuti sebanyak 278 tim dan lima tim di antaranya merupakan peserta kehormatan. Dia menyampaikan penjurian dilakukan dua tahap, yakni tahap I dilakukan oleh tim dari Persagi dengan 30 orang juri dan penilaian tahap II dilakukan tim professional.

"Penilaian tahap II, tim jurinya dari praktisi pedagang Sambel Tumpang Mbok Jami, chef dari Hotel Front One Sragen, dan perwakilan dari Persagi Sragen. Item yang dinilai terdiri atas sajian, proses memasak, cita raja, kebersihan, dan kekompakan," jelasnya.

Lomba memasak sambel tumpang itu juga ada tata tertibnya, seperti membawa alat memasak sendiri, resep ditulis di meja, dan hanya memasak sambal tumpang, serta setiap peserta wajib menyiapkan 10 nasi bungkus.

"Kami juga membagikan 3.200 bungkus nasi tumpang ke pengunjung CFD. Pemenang diambil tiga juara dan diambil 10 nominasi. Mereka mendapat uang pembinaan dan sertifikat," pungkasnya.

 

 

 

Penulis : Miyos_diskominfo

Editor : Yuli_diskominfo