SRAGEN - Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Sragen melalui Dinas Sosial (DINSOS) Kabupaten Sragen menyalurkan bantuan bagi 34 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) serta Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran (KTKPM) di Kabupaten Sragen.
Didampingi oleh Plt. Kepala Dinsos Kabupaten Sragen, Dra. Yuniarti, M.H, Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowatio, menyerahkan bantuan sosial secara simbolis sebesar Rp 4.000.000, 00 kepada PRSE dan Rp 2.500.000, 00 untuk KTKPM pada Rabu (30/10/2024).
"Harapan kami uang tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengembangkan usaha yang Ibu-ibu miliki." harapnya.
Dalam kesempatan yang digelar di Aula Dinsos tersebut, Bupati Yuni mengajak para ibu berbincang dan berbagi kisah sebagai tulang punggung keluarga.
Jumiarti warga Plupuh mengatakan ingin membeli kambing untuk diternak dengan uang yang akan diterimanya pada Senin (4/11/2024) nanti, lantaran telah memiliki kandang dan lahan untuk mencari rumput sebagai pakan ternak.
Untuk itu, Bupati mendo'akan agar kambingnya nanti dapat tumbuh sehat dan beranak pinak.
Sementara itu Kamiyem asal Kecamatan Tanon, membagi kisahnya sebagai tukang jahit dengan keterbatasan fisik.
"Saya belajar menjahit secara otodidak. Ketika kecil saya mengasuh keponakan saya yang ibunya seorang guru menjahit, saya sering melihat kelas menjahit jadi lama-lama bisa sendiri." ungkapnya.
Bupati menyarankan Kamiyem agar uang yang akan diterimanya digunakan untuk membeli mesin pembuat kancing, mesin bordir, atau mesin itik agar dirinya dapat menjahit secara mandiri tanpa perlu menggunakan jasa dari penjahit lain.
Hadirin lainnya, Haryanti dari Kecamatan Tangen, menceritakan usaha bakso kuah dan bakso bakar yang ia geluti bersama suami.
"Saya dengan suami bergantian berjualan karena kami punya satu anak disabilitas yang harus dijaga dan satu anak lagi masih kecil, jadi saya pagi hari mangkal di sekolah-sekolah dan suami siang sampai sore hari berkeliling." ceritanya.
Haryanti mengaku dalam sehari mereka mendapatkan keuntungan rata-rata 90 ribu rupiah.
"Saya ingin membeli gerobak lagi agar tidak perlu bergantian berjualan dengan suami." ujarnya.
Mendengar cerita inspiratif para perempuan hebat Kabupaten Sragen tersebut, Bupati Yuni berpesan agar para ibu hebat ini tidak menganggap tanggungjawab untuk mengelola keluarga sebagai sebuah beban.
"Ibu-ibu ketika sudah memiliki ketetapan hati untuk membantu perekonomian keluarga dengan ikhlas, anggaplah bahwa ini adalah amanah dari Allah Subhanu Wa Ta'ala untuk mendampingi suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga dengan penuh kebanggaan." pesannya.
Penulis: Rindah_Diskominfo
Editor: Yuli_Diskominfo